24 Desember 2011

The Priceless Pearl


Ada seorang misionaris di India , David Morse, yang bersahabat dengan seorang penyelam mutiara, Rambhau. Setiap sore di pondok Rambhau, ia membacakan firman Tuhan, dan menjelaskan kepadanya cara Tuhan membawa ke arah keselamatan.

Rambhau senang sekali mendengarkan firman Tuhan, tetapi setiap kali David berusaha untuk mengajak Rambhau menerima Kristus sebagai penebusnya, Rambhau menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Cara orang Kristen ke surga sangat mudah untukku! Aku tidak bisa menerimanya. Jika aku ingin masuk ke surga dengan cara seperti itu, aku menjadi seperti seorang pengemis yang memohon belas kasihan. Mungkin aku sombong, tapi aku ingin mendapatkan tempat di surga dengan usahaku sendiri!"

Tidak ada yang bisa David katakan untuk mempengaruhinya. Waktu berjalan dengan cepat. Suatu sore, terdengar ketukan di pintu kamarnya. Ia menemukan Rambhau di sana.

"Silahkan masuk, sahabatku" kata David.

"Tidak,"kata Rambhau. "Aku ingin mengajakmu pergi ke rumahku, tuan, tidak lama kok, aku ingin memperlihatkan sesuatu kepadamu. Tolong jangan katakan tidak."

"Tentu saja aku akan datang," jawab David. Sesampainya di rumah Rambhau, ia berkata "Beberapa minggu lagi aku akan mulai bekerja untuk mendapatkan tempatku di surga; Aku akan pergi ke New Delhi, dan aku akan ke sana dengan jalan kaki."

"Bung, apakah kamu gila! Jarak dari sini ke Delhi adalah 900 mil, dan di dalam perjalanan kakimu akan lecet, keracunan, atau mungkin kena lepra sebelum kamu sampai ke Bombay. Kamu akan menderita!"

"Tidak, aku harus pergi ke Delhi," tegas Rambhau, "dan tidak ada makhluk hidup satu pun yang bisa mencegahku pergi ke sana! Penderitaan yang mungkin aku alami nanti, adalah penderitaan yang sangat manis, karena setelah itu aku pasti mendapatkan tempat di surga!"

"Temanku, Rambhau, kamu tidak bisa. Bagaimana aku bisa mencegahmu, kamu tahu kan Yesus telah menderita dan wafat di kayu salib hanya untuk menyediakan tempat untukmu!" = Tetapi keyakinan pria tua itu tidak terpengaruh. "Kamu adalah sahabatku yang terbaik di dunia, tuan Morse. Sepanjang tahun ini, kamu telah menemani aku ketika aku sakit, bahkan kau satu-satunya sahabatku. Meski demikian, kamu tidak akan bisa mencegah hasratku untuk mendapatkan tempat abadi... Aku harus pergi ke Delhi!!!"

Di dalam pondok itu, David duduk di kursi yang dibuat Rambhau secara khusus untuknya, di mana di situlah ia membacakan firman Tuhan untuk Rambhau.

Rambhau masuk ke ruangan lainnya lalu kembali lagi sambil membawa sebuah kotak besi. "Aku telah memiliki kotak ini selama beberapa tahun" katanya, "dan aku hanya menyimpan suatu yang berharga di sini. Sekarang aku akan menceritakan kepadamu, tuan Morse. Dulu, aku memiliki seorang putra..."

"Putra?" Kenapa, Rambhau, kenapa kamu tidak pernah mengatakan sesuatu tentangnya!"

"Tidak, tuan, aku tidak bisa." ia berkata sambil menangis.

"Sekarang aku harus mengatakannya kepadamu, karena sebentar lagi aku akan pergi dan siapa tahu kalau aku tidak kembali lagi? Putraku adalah seorang penyelam juga. Ia adalah penyelam mutiara yg terbaik di India. Ia penyelam yang tangkas, memiliki mata yang tajam, tangan yang kuat, dan nafas yang panjang ketika ia berada di dalam air untuk mencari mutiara. Ia adalah kebanggaanku! Semua mutiara, seperti yang kamu ketahui, memiliki cacat di mana hanya seorang pakar yang bisa untuk melihatnya, tetapi putraku selalu bermimpi untuk menemukan 'mutiara yang sempurna' yang belum pernah ditemukan. Suatu hari ia menemukannya! Tetapi ketika ia melihatnya, ia telah berada di dalam air terlalu lama... Mutiara itu merenggut nyawanya, ia meninggal tidak lama kemudian.."

Penyelam tua itu menundukkan kepalanya. Untuk beberapa saat, seluruh tubuhnya bergetar, tetapi tidak ada suara yang keluar. "Beberapa tahun ini," ia melanjutkan, "aku telah menyimpan mutiara ini, tetapi sekarang aku akan pergi, tidak akan kembali, dan untukmu, sahabatku, aku berikan mutiaraku ini."

Orang tua itu membuka kunci kotak itu dan mengambil dari dalam dengan hati-hati sebuat bungkusan. Kemudian ia membuka kapas yang menyelimuti mutiara itu, mengambil mutiara besar dan meletakan di tangan misionaris itu.

Itu adalah mutiara yang terbesar yang pernah ditemukan di pantai India, dan bersinar dengan cemerlang dan gemilang yang belum pernah ditemukan oleh orang. Mutiara itu mungkin memiliki nilai yang sangat tinggi.

Sejenak misionari itu tidak bisa berkata apa-apa, ia terpukau kagum. "Rambhau! Mutiara ini sangat indah!"

"Mutiara itu, tuan, adalah sempurna." jawab orang India pelan. Misionari itu berpikir : Apakah ini kesempatan dan saat yang ia tunggu, untuk membuat Rambhau mengerti mengenai nilai pengorbanan Kristus? Maka ia berkata kepada Rambhau, "Rambhau, ini adalah mutiara yang luar biasa indahnya dan mengagumkan. Biarkan aku membayarnya. Aku akan membelinya seharga $10000."

"Tuan, apa maksudmu?" "Oke, aku memberikan $15000, dan jika masih kurang akan aku usahakan untuk membayarkannya."

"Tuan," jawab Rambhau dengan kaku, "Mutiara ini tak ternilai harganya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki uang yang cukup untuk membayar mutiara yang berharga ini. Di pasaran, 1 juta dollar pun tidak bisa untuk membayarnya. Aku tidak menjualnya untukmu. Ini hadiah untukmu."

"Tidak, Rambhau, aku tidak bisa menerimanya. Meski aku sangat menginginkan mutiara ini, aku tidak bisa menerimanya dengan cara itu. Mungkin aku terlalu sombong, tetapi hal itu sangat mudah. Aku harus membayarnya, atau bekerja untuk membayarnya..."

Penyelam mutiara itu terdiam. "Kamu tidak mengerti, tuan. Tidakkah kamu mengerti, putra tunggalku memberikan hidupnya untuk mendapatkan mutiara ini, dan aku tidak akan menjualnya untuk uang sepeser pun. Mutiara ini seharga dengan nyawa putraku. Aku tidak bisa menjualnya, tetapi aku bisa memberikannya untukmu. Terimalah sebagai tanda kasihku kepadamu."

Misionari itu terkejut, untuk sesaat ia tidak bisa berkata apa-apa. Kemudian dia mengambil tangan Rambhau. "Rambhau," katanya pelan, "Kamu sadar? Kata-kata yang kamu keluarkan barusan adalah yang ingin kusampaikan mengenai Tuhan selama ini."

Penyelam itu tertegun, setelah sekian lama berpikir akhirnya ia mengerti. "Tuhan menawarkanmu keselamatan sebagai hadiah yang gratis." kata misionari itu. "Hadiah ini sangat luar biasa dan tak ternilai harganya. Tidak ada orang yang bisa membelinya. Jutaan dollarpun terlalu sedikit. Hadiah ini seharga dengan pengorbanan Tuhan dengan menyerahkan putra tunggalNya untuk menyediakan tempatmu di surga. Meski jutaan tahun, kamu tidak akan bisa masuk ke surga jika kamu tidak menerima hadiah ini. Yang harus kamu lakukan adalah menerima cinta Tuhan."

"Rambhau, tentu saja aku akan menerima mutiara ini dengan rendah hati, bersyukur kepada Tuhan bahwa aku layak untuk mendapatkannya. Rambhau, apakah kamu bersedia menerima hadiah gratis dari surga, juga dengan rendah hati?"

Air mata dengan deras menetes di pipi penyelam itu. "Tuan, aku mengerti sekarang. Aku telah percaya ajaran Yesus 2 tahun ini, tetapi aku belum bisa mempercayai bahwa pengorbananNya tidak ternilai harganya. Aku mengerti sekarang, ada beberapa hal yang tidak bisa dinilai dengan uang. Tuan, aku bersedia menerima keselamatanNya!"


21 November 2011

Love is a choice

Today we’ve bought into this MYTH that love is uncontrollable, that it’s something that just happens to us; it’s not something we control.
In fact, even the language we use implies the uncontrollability of love. We say, “I fell in love,” as if love is some kind of a ditch. It’s like I’m walking along one day and bam!


— I fell in love. I couldn’t help myself.


But here the truth : that’s not love..
Love doesn’t just happen to you.
Love is a choice and it represents a commitment..

There’s no doubt about it, attraction is uncontrollable and arousal is uncontrollable. But attraction and arousal are not love. They can lead to love, but they are not love. Love is a choice.
You must choose to love God; He won’t force you to love him.. You can thumb your nose at God and go a totally different way. You can destroy your life if you choose to do that..
God still won’t force you to love Him..
Because He knows love can’t be forced..
And this same principle is true about your relationships:
You can choose to love others, but God won’t force you to love anyone..
God choose to Loves you..and me.. :)
Inspired by : #ihatequotes ^^

22 Oktober 2011

Give me more time..


Curcol yee.. hehe.. *English edition* =P


Hey all..
Maybe you often think.. "Where is CiChan?" when AOG time.. or maybe not..
And suddenly you see me with my boy sit together..
It doesn't my intent to get "far" away from all of you..
It just my willing and happiness to be by his side.. 
And automatically make my time with you less than before..
I didn't realize that this condition can make such misunderstanding that i didn't want to be together with you because of him..
I'm new in this condition, so don't push me too hard to be like before i had him, together with you enjoying the service..
Because there is special feeling that i can hear the sermon together with him..
I know that you didn't have bad intent to me, but i feel so sad when you misunderstanding me..
Let me learn to be better.. i just need more time..
I'm sorry if anything i said were wrong.. this is my honest feeling..
I <3 u Pamperz.. :)

14 Oktober 2011

Bejana Tanah Liat

William adalah seorang penasehat kerajaan yang disegani karena kebijaksanaannya, raja sangat memperhatikan perkataan dan nasehatnya. Wajah buruk dan tubuhnya yang bongkok membuat putri raja iri dan bertanya sambil mengejek : “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaanNya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok”.
 
William balik bertanya : “Apakah ayahmu mempunyai anggur ?”
 
“Semua orang tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, pertanyaan bodoh macam apa itu”, putri raja menyahut sinis. “Dimana ia meletakkannya ?” William bertanya lagi,
 
“Yang pasti didalam bejana tanah liat”.
 
Mendengar itu William tertawa. “seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat ?”
 
Mendengar itu putri raja berlalu meninggalkannya dengan rasa malu, ia segera memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan perak.
 
Suatu hari raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan, alangkah kagetnya ia karena anggur yang diminumnya rasanya sangat asam, lalu dengan geram ia memanggil semua pelayan istana yang kemudian menceritakan bahwa anggur yang disuguhkan tadi berasal dari bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri, lalu raja menegur keras perilaku putrinya itu.
 
Putri raja berkata kepada William, “Mengapa engkau menipu aku, aku memindahkan semua anggur ke bejana emas tapi hasilnya semua anggur jadi terasa asam.” Dengan ringan William menjawab : “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana, kebijaksanaan itu sama seperti anggur ia hanya cocok dalam bejana dari tanah liat.”
 
Ketika Tuhan mencari sarana yang ingin dipakaiNya, Ia tidak harus mencari yang terbuat dari emas, tetapi dari tanah liat yang sederhana.

 
Let it be you! (n_n)

13 Oktober 2011

Thanksgiving Thursday : Papa

Entah kenapa kok minggu ini terdorong banget buat share tentang yang namaya papa..
Papa itu..
Seharusnya, jadi kepala keluarga, jadi pelindung, jadi pembimbing, jadi teladan, n jadi pemimpin buat keluarga..
Tapi, sayangnya aku tak pernah merasakan semua itu, jadi semua perkataan orang-orang tentang papa yang baik itu jadi semacam impian tak terjangkau bagiku..
Yang mau tau cerita lengkapnya bisa baca di SINI..

Tapi itu dulu.. sebelum aku kenal makin lama makin dekat sama yang namanya Yesus.. Hehehhee..
Fall in love again sama yang namanya papa..
Soooo thankful Tuhan ga pernah ngelepasin tanganku dari dulu sampai ssaat ini...
Soooo thankful Tuhan bantu aku secara bertahap melepaskan kepahitanku..
Soooo thankful aku ga kepahitan sama yang namanya cow..wakakakakaka..
Soooo thankful Tuhan tak bosan-bosannya ingetin aku kalo aku salah dan lagi kumat kalo liat orang lain punya papa..
Sooo thankful aku masih punya papa, meski aku tak tahu dimana ia berada, n cuma bisa berdoa yang terbaik untuknya..
Soooo thankful aku punya Bapa yang zupeeeerrrr baikkkk yang selalu ada didekatku.. my Father in heaven.. =D

Ini ada video, yang bener2 bikin ndrodos abis..
Bersyukurlah bagi kalian yang masih punya papa yang baik, yang sayang, yang suka ngomelin..
Jangan tunggu waktu yang tepat untuk bilang sayang, lakukan saat ini juga..!!
Karena penyesalan selalu datang terlambat..




Bagaimana hubunganmu dengan papamu sekarang?
Sudahkah kau menghargai dan menghormatinya?

Ini ceritaku, apa ceritamu?
Berbagilah bersama kami di Thanksgiving Thursday! ^^
Waitin 4 your stories friends.. =)

12 Oktober 2011

Forgiving and forgetting..

Mungkin selama ini orang-orang yang mengenalku tidak pernah tahu kalo ada kisah seperti ini dibalik semua keceriaan yang kutunjukkan.. Tak ada yang menyangka kalau ternyata aku punya keluarga yang tidak seperti keluarga..
Ya benar.. aku berasal dari keluarga yang rusak, yang tidak berjalan sebagaimana fungsi sebuah keluarga..
Semua bermula dari pilihan mamaku untuk mengikuti keegoisan papaku, yang memaksanya menikah dengan ancaman bunuh diri.
Mamaku tahu bahwa pernikahan yang bermula dari paksaan bukanlah hal yang baik, tapi karena pikiran polosnya yang mengira bahwa menyebabkan orang meninggal adalah berdosa, maka diambilnyalah keputusan itu, keputusan yang akhirnya merusak keluarga ini.. Keputusan yang membuatku sebagai anak, tak mengetahui bagaimana rasanya sebuah keluarga yang utuh..
Terlihat seperti bahwa aku adalah anak hasil paksaan.. Pikirku dulu..
Ditambah lagi dengan keadaan ekonomi yang memaksa papaku untuk bekerja di luar negeri selama bertahun-tahun, ia berangkat ke Jepang pada saat aku masih berumur 3 atau 4 tahun..
Keadaan umur yang sangat membutuhkan figur seorang papa..
Alhasil mamaku membesarkanku sendirian selama bertahun-tahun..
Aku tumbuh dengan mendengar tangisan mamaku di telepon karena cacian papaku, entah apa yang mereka bicarakan, tapi yang jelas benih-benih kebencian itu mulai muncul di hatiku. Dan setiap kali papa mau berbicara kepadaku, aku selalu menolaknya dan berdalih dengan berbagai macam alasan. Sebenarnya adalah aku benci untuk berbicara dengan papaku, tak ada perlunya..
Sekian lama benih kebencian itu berakar dan terus bertumbuh dalam hatiku, waktu itu aku belum mengenal Tuhan secara pribadi, meski aku Kristen sejak kecil, tapi yang ada hanyalah sebuah rutinitas pergi ke gereja dan sekolah minggu..

Akhirnya ia pulang, papaku pulang dari luar negeri..
Dengan perasaan tak menentu mama dan aku menyambutnya dengan setengah hati.. dan benar apa yang kami takutkan terbukti, di dalam rumah tak pernah ada damai sejahtera, justru pada saat papa pergi dari rumah saat-saat paling melegakan.
Suasana rumah tidak lagi menjadi seperti rumah, terasa seperti neraka..
Situasi bertambah parah ketika papa marah, papa turun tangan menyakiti kami berdua, ada saja yang dilakukannya, dari menampar, menonjok, memukul, sampai meludah..
Semuanya pernah dia lakukan, dan ketika amarahnya reda papa kembali menjadi papa yang biasa, yang tak pernah peduli pekerjaan mama di depot, yang hanya seharian menonton TV di rumah..
Sakit demi sakit dirasakan oleh kami berdua oleh sikapnya..
Sampai pada suatu saat papa menghilang selama beberapa bulan, entah pergi ke mana atau melakukan apa, tapi justru keadaan ini membuat suasana rumah kembali seperti rumah, rasa damai itu muncul kembali di rumah tanpanya.. Sesaat kami sangat menikmati keadaan itu, tapi dalam hati aku tahu bahwa masalah ini belum selesai..

Benar saja.. Pada saat mama dan aku pergi ke Malang untuk mengunjungi rumah kami yang baru selesai dibangun, ternyata rumah itu tidak kosong..
Yang membukakan kami pintu adalah seorang wanita yang berpakaian minim dan bertanya siapa kami. Dengan perasaan kaget kami bertanya balik kepada wanita itu, dan memberitahu padanya bahwa ini adalah rumah kami, seketika wanita itupun masuk ke rumah setelah membuka pintu untuk kami..
Dalam rumah kami mendapati papaku yang sedang berpakaian minim pula sedang santai menonton TV..

Jgerrr.. *petir menyambar

Tak usah diperjelas pun melihat keadaan seperti itu hanya ada satu kesimpulan, yaitu sebuah perselingkuhan.. Tapi papaku tanpa ekspresi dan merasa bersalah, alih-alih menjelaskan, ia malah bertanya balik kepada mama.. "Ya wes, trus kamu mau apa?"
Aduuh.. serasa dunia ini hancur dalam sekejap, belum cukup sikapnya seperti itu, ditambah lagi dengan keadaan ini..
Sambil menahan sakit dan air mata, kami pun pulang kembali ke Surabaya..
Tak tahu apa yang harus diperbuat, kami pun melanjutkan hidup tanpa papa..
Bekerja seperti biasa, bersekolah seperti biasa..
Kejadian ini terjadi pada saat aku masih SMP, saat2 yang paling mengerikan pula di sekolah..
[Yang akan kuceritakan di postingan berikutnya..]
Jadi intinya, keluarga hancur, sekolah hancur.. Dimanapun tak ada tempat berpijak bagiku yang masih bersekolah..
Sempat berpikir untuk bunuh diri, hilang dari semua permasalahan ini, tapi tak pernah terlaksana..
Aku sangat bersyukur pada saat aku pun masih belum mengenal Tuhan, Ia terus melindungi dan menjagaku, tanpa aku tahu..

Hingga akhirnya aku lulus SMP dan masuk SMA, saat2 Tuhan mulai memanggil namaku..
Melalui anak-anak muda yang mencari jiwa dari rumah ke rumah aku dipanggil,
Tapi tak semudah itu mereka mendapatkanku, perjuangan mereka untuk follow-up sangat mengesankan, tak henti-hentinya mengajakku untuk mengikuti komsel remaja pada saat itu..
Akhirnya karena merasa terganggu aku pun mengikuti komsel dengan pikiran bahwa aku akan menolaknya dengan mengatakan bahwa aku tidak cocok ada dalam komsel tersebut..
Tapi rencana tinggal rencana, aku menemukan keluarga dalam tempat itu..
[Terjaring sampe sekarang deh..wakakaka..]
Tempat aku belajar tentang Tuhan, Bapa sejati yang tak pernah mengecewakan..
Terus menerus aku dibantu untuk belajar mengampuni, yang jelas2 tak mudah.. sama sekali..
Sampai pada suatu saat aku mengikuti sebuah camp yang luar biasa, camp yang memutarbalikkan kehidupanku.. camp yang membuatku mulai bisa mengampuni..
Saat itu pembimbing camp mengajak peserta berdoa untuk penyembuhan luka batin yang mungkin pernah terjadi dalam kehidupan kami, dimulai dari anak yang mungkin pernah mau digugurkan saat masih dalam kandungan, maupun yang mengalami kepahitan..
Saat itu aku merasa kikuk dan aneh, karena disekelilingku sudah banyak anak-anak yang menangis meraung-raung, terisak-isak, bahkan tertawa-tawa sendiri..
Aneh banget pikirku.. aku masih dalam keadaan mengeraskan hati, dan beranggapan tak ada yang terjadi..
Sampai saat seorang pembimbing yang memiliki karunia menafsirkan bahasa Roh berkata bahwa di tempat ini ada seorang anak yang mengalami kepahitan terhadap papanya..

*jgerr, petir menyambar lagi

Pembimbing itu menjelaskan dengan detil apa yang terjadi, sehingga tak ada kesempatan bagiku untuk mengelak lagi dan dengan tersungkur menangis bersama dengan orang-orang lainnya..
Aku sudah tak peduli, mau ada orang menganggap aneh atau apa, terserah, hanya satu yang ada dalam pikiranku saat itu.. Tuhan mengorek dan membersihkan lukaku yang telah lama berdarah dan bernanah.. Sakit..jelas..!!
Sempat bergumul, tak mau mengampuni, tak mau didoakan, tapi aku tak mampu menahan perasaan itu.. perasaan ketika dipeluk oleh seorang papa.. [airmata semakin mengocor derasss...]
Perasaan yang selama ini belum pernah kualami..
Sangat hangat, sangat nyaman, sangat aman.. jaminan 100%!!
Tanpa dipaksa lagi kakiku berjalan mencari figur papa yang mirip dengan papaku..
[ceritanya saat itu lagi ada sesi pembasuhan kaki..hehe..]
Yang mau mengampuni dibasuh, yang mau diampuni membasuh.. begitulah..
Saat tiba giliranku di orang yang kupilih, padanya aku berteriak menangis dan sempat memukulinya, bercerita tentang perilaku papaku terhadap aku dan mama..
Satu kalimat yang kuingat sampai saat ini, yaitu "Maafkan papa ya nak, maafkan sudah menyakiti kalian berdua, terus berdoa untuk papa ya, karena saat ini papa tidak sadar, papa punya hati dikendalikan oleh roh jahat"
Tersentak oleh perkataan itu, kesadaranku kembali, saat itu juga aku memaafkan papaku, karena fakta baru yang kuterima, yaitu tidak seharusnya aku membenci papa, yang harus benar2 kubenci adalah iblis yang sedang menguasai hati papaku..!!
Oh Tuhan..
Kesadaran baru ini membuatku yang dulunya masih setengah hati bilang mengampuni, menjadi belajar mengenai pengampunan yang sejati..
Hingga saat ini pun, aku masih dalam proses belajar mengampuni dan melupakan..
Karena sampai saat ini pula, aku tidak mengetahui keberadaan papaku, ia telah menghilang selama beberapa tahun terakhir ini..
Cuma satu yang kuharapkan kalau-kalau kita tidak pernah bertamu lagi, yaitu supaya papa bahagia, diamanapun ia berada, dan kalau-kalau papa telah memiliki keluarga yang baru, aku berharap semoga ia tidak melakukan hal yang sama yang ia lakukan terhadap mama dan aku..
Aku percaya Tuhan terus menerus melindungi dan menjaga papa, mama, dan aku..

Ia Bapa yang setia..
Terima kasih Tuhan yang telah memprosesku hingga jadi aku yang sekarang ini..
Masih banyak proses yang harus kulalui, tapi satu hal yang kupercaya, rencanaNya adalah rencana yang terindah..


Tak ada yang kebetulan,
Greater things are yet to come,
in my life and in your life..Give Thanks.. ^^

10 Oktober 2011

Marriage

When I got home that night as my wife served dinner, I held her hand and said, I've got something to tell you. She sat down and ate quietly. Again Iobserved the hurt in her eyes.
Suddenly I didn't know how to open my mouth. But I had to let her know what I was thinking. I want a divorce. I raised the topic calmly.
She didn't seem to be annoyed by my words, instead she asked me softly, why?
I avoided her question. This made her angry. She threw away the chopsticks and shouted at me, you are not a man! That night, we didn't talk to each other. She was weeping. I knew she wanted to find out whathad happened to our marriage. But I could hardly give her a satisfactory answer; she had lost my heart to Jane. I didn't love her anymore. I just pitied her!

With a deep sense of guilt, I drafted a divorce agreement which stated that she could own our house, our car,and 30% stake of my company.
She glanced at it and then tore it into pieces. The woman who had spent ten years of her life withme had become a stranger. I felt sorry for her wasted time, resources and energy but I could not take back what I had said for I loved Jane so dearly. Finally she cried loudly in front of me, which was what I had expected to see. To me her cry was actually a kind of release. The idea of divorce which had obsessed me for several weeks seemed to be firmer and clearer now.
The next day, I came back home very late and found her writing something at the table. I didn't have supper but went straight to sleep and fell asleep very fast because I was tired after an eventful day with Jane.

When I woke up, she was still there at the table writing. I just did not care so I turned over and was asleep again.
In the morning she presented her divorce conditions: she didn't want anything from me, but needed a month's notice before the divorce.
She requested that in that one month we both struggle to live as normal alife as possible. Her reasons were simple: our son had his exams in amonth's time and she didn't want to disrupt him with our broken marriage.
This was agreeable to me. But she had something more,she asked me to recall how I had carried her into out bridal room on our wedding day.
She requested that every day for the month's duration I carry her out of our bedroom to the front door ever morning.I thought she was going crazy. Just to make our last days together bearable I accepted her odd request.
I told Jane about my wife's divorce conditions. . She laughed loudly and thought it was absurd. No matter what tricks she applies, she has to face the divorce, she saids cornfully.

My wife and I hadn't had any body contact since my divorce intention was explicitly expressed. So when I carried her out on the first day, we both appeared clumsy. Our son clapped behind us,daddy is holding mommy in his arms. His words brought me a sense of pain. From the bedroom to the sitting room, then to the door, I walked over ten meters with her in my arms. She closed her eyes and said softly; don't tell our son about the divorce. I nodded, feeling somewhat upset. I put her down outside the door. She went to wait for the bus to work. I drove alone to the office.

On the second day,both of us acted much more easily. She leaned on my chest. I could smell the fragrance of her blouse. I realized that I hadn't looked at this woman carefully for a long time. I realized she was not young anymore. There were fine wrinkles on her face, her hair was graying! Our marriage had taken its toll on her. For a minute I wondered what I had done to her.
On the fourth day, when I lifted her up, I felt asense of intimacy returning. This was the woman who had given ten years of her life to me.
On the fifth and sixth day, I realized that our sense of intimacy was growing again. I didn't tell Jane about this.It became easier to carry her as the month slipped by. Perhaps the everyday workout made me stronger.
She was choosing what to wear one morning. She tried on quite a few dresses but could not find asuitable one. Then she sighed, all my dresses have grown bigger. I suddenly realized that she had grown so thin, that was the reason why Icould carry her more easily.

Suddenly it hit me... she had buried so much pain and bitterness in her heart. Subconsciously I reached outand touched her head.

Our son came in at the moment and said, Dad, it's time to carry mom out. To him, seeing his father carrying his mother out had become an essential part of his life. My wife gestured to our son to come closer and hugged him tightly. I turned my face away because I was afraid I might change my mind at this last minute. I then held her in my arms, walking from the bedroom, through the sittingroom, to the hallway. Her hand surrounded my neck softly and naturally.I held her body tightly; it was just like our wedding day.
Buther much lighter weight made me sad. On the last day, when I held herin my arms I could hardly move a step. Our son had gone to school. I held her tightly and said, I hadn't noticed that our life lacked intimacy.
I drove to office.... jumped out of the car swiftly without locking the door. I was afraid any delay would make me change my mind...I walked upstairs. Jane opened the door and I said to her,Sorry, Jane, I do not want the divorce anymore.
She looked at me,astonished, and then touched my forehead. Do you have a fever? She said. I moved her hand off my head. Sorry, Jane, I said, I won't divorce. My marriage life was boring probably because she and I didn't value the details of our lives, not because we didn't love each other anymore. Now I realize that since I carried her into my home on our wedding day I am supposed to hold her until death do us apart.

Jane seemed to suddenly wake up. She gave me a loud slap and then slammed the door and burst into tears. I walked downstairs and drove away.
At the floral shop on the way, I ordered a bouquet of flowers for my wife.The salesgirl asked me what to write on the card. I smiled and wrote,I'll carry you out every morning until death do us apart.
That evening I arrived home, flowers in my hands, a smile on my face, I runup stairs, only to find my wife in the bed - dead.My wife had been fighting CANCER for months and I was so busy with Jane to even notice.She knew that she would die soon and she wanted to save me from the whatever negative reaction from our son, in case we push thru with the divorce.-- At least, in the eyes of our son--- I'm a loving husband....
The small details of your lives are what really matter in a relationship.It is not the mansion, the car, property, the money in the bank. The secreate an environment conducive for happiness but cannot give happiness in themselves. So find time to be your spouse's friend and do those little things for each other that build intimacy. Do have a real happy marriage!

If you don't share this, nothing will happen to you.
If you do, you just might save a marriage.
Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up.

A CHRIST-CENTERED MARRIAGE IS A MARRIAGE THAT IS SURE TO LAST A LIFETIME.

So then, they are no longer two but one flesh. Therefore what God has joined together, let not man separate. Matthew 19:6.

By Stephanie Halmilton

23 September 2011

My stupidity.. T.T

Apa yang sudah kulakukan sih??
Tugas ga maksimal, gara2 apa? MALAS..
Sekarang lagi2 ketinggalan sama teman2 yang lain, gara2 apa? TUNDA..
Seandainya bisa memutar balik waktu..
Tapi ga bisa.. semua udah terjadi.. dan itu jadi tamparan yang keras buatku..
Berkali2 bilang sama diri sendiri.. jangan MALAS, jangan TUNDA..!!
Tapi selalu saja terulang..

Oh Tuhan.. tolong bantu aku pada sisi terlemahku ini..
Jangan sampai hidupku jadi batu sandungan buat orang lain, gara2 sifat jelekku ini..
Aku ga ingin jatuh berulang kali pada lubang yang sama, aku ingin BANGKIT..!!
Ayo, berani untuk keluar dari "kubangan" ini..!!
Tampar aku lagi Tuhan kalo aku lagi2 menunjukkan tanda2 yang ga baik..
Aku ingin berubah.. dan tidak kembali lagi..
Semangattt..!!!

22 September 2011

God of my forever..



God Of My Forever
by Gan KC


(verse 1)
God of my youth I remember
Your call on my life took me o’er
Your love has seen me through all my days
I stand here by Your grace
On this altar I’ve written my life
Tells of a story I have with You my Lord
I want the world to know


(Chorus)
God of my forever
And forever I’m with You
My life is saved with a price
Your sacrifice redeemed my soul
God of my forever
And forever I will sing
My greatest honour will always be
To serve my Lord and King


(verse 2)
God of my all I’ve surrendered
My heart finds its rest in Your word
Praise will not be enough to show
How my love for You has grown
Nothing matters when You’re here with me
In the end just to hear You say “Well Done”
Bowing before Your throne


(bridge)
Forever and ever
Jesus You alone in glory reign
Forever and ever
With You I walk this narrow way



-------------------------------------------------------------
Ini lagu asli mengena banget buat aku terutama pas lirik terakhir..
My Greatest honour will always be to serve my Lord and King..
Bener2 suatu kasih karunia kalo aku masih bisa hidup n kerjakan apa yang Tuhan udah percayakan saat ini..
Suatu kehormatan besar bisa menyenangkan hatiNya..
Satu hal yang kuminta, ijinkan aku untuk terus melayaniMu sampai tiba saatnya Kau datang kedua kalinya atau saat aku Kau panggil pulang.. dan berkata..


 "Well done,my child"

Thanksgiving Thursday : GMS Artfest 2011

Apa itu GMS Artfest?
Pasti pertanyaan itu yang terlintas dipikiran kalo lihat judul dari postingan ini..hehehe..
GMS Artfest itu adalah ajang kreativitas yang seruuu banget yang diadain sama gerejaku Mawar Sharon.. *Ehmm,my lophely church <3~
Dari ada lomba makan krupuk, eh ngawur..wkwkwk..

Yang bener lomba drama, dance, film, iklan CG [*CG is Connect Group* panggilan buat kelompok sel di gerejaku ini], band, cipta lagu, sampai adu perkusi..haha..
Buat tau lebih jelas silakan klik www.gmsartfest.com ini aja..hhehe..



Daritadi introduction terus, mana ceritanya? 
Ini nih..
Minggu ini itu merupakan serangkaian acara puncak dari GMS Artfest 2011, dari final dance sampai final nyanyi, pokoknya semua yang final lah..haha..
Tapi semua final itu diadain di hari yang berbeda2..
Bagiku hari yang spesiall banget itu hari Selasa kemaren ini, karena timku iklan CG yang masuk final... Menang juara 2..!! Hahahahaha.. X3
Di balik kejayaan itu ada proses yang cukup panjang sampai bisa berhasil jadi iklan, berhasil jadi iklan aja tuh udah seneng banget..!!
Prosesnya akan diceritakan di postingan q berikutnya.. ^^
Aq mau say thanks banget buat Tuhan yang udah ijinin aq dapet persahabatan baru dalam tim ini dan thanks udah ijinin tim yang "acakadul" ini menang walopun baru pertama kali ikut..*peace =P

Thanks juga buat hadiah menang doorprizenya, *walopun bukan iPad, tapi gelang Artfest.. =P 


Ini nih video yang kami buat.. Enjoy~






*Thumbnailnya itu aq loh..wkwkwk.. =P
Huzhh.. udah ah jangan diliatin terus, putar aja videonya..


Nahh.. bagi para pembaca sekaliann, ayoo ikutan gabung nulis apa yang memberkati kalian selama seminggu ini, jangan biarkan apa yang udah Tuhan kasi cuma disimpen sendiri, mending dibagi2 supaya yang lain juga *kecipratan* berkat.. Hahahahaa..
Mau tau cerita Thanksgiving Thursday yang lain?


Klik disini yah..!
Waitin' 4 your stories friendsss.. ^^

20 September 2011

- A pray of a girl -

Tuhanku…

Aku berdo’a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku. Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu. Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau. Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu. Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting. Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya. Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas. Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku.

Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah.

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku. Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi. Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku…

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu. Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya. Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya. Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya. Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Tuhanku…

Aku juga meminta,

Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga. Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu. Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya. Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya. Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: “Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.

Amin…


Apakah kejahatan itu?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.“Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”“Tentu saja,” jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?” Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.



Seringkali Aku tidak dipahami oleh mereka yang tidak mengenal Aku.I have been misrepresented by those who don't know Me (John 8:41-44)

Engkau mungkin tidak mengenal Aku, tetapi Aku mengenal segala sesuatu tentang dirimu. You may not know Me, but I know everything about you (Psalm 139:1)

Jika engkau mencari Aku dengan segenap hatimu, engkau akan menemukan Aku.If you seek me with all your heart, you will find me (Deuteronomy 4:29)

One step ahead, NO LAZY anymoreee..

Nuliiis.. nuliiiss.. ituuu.. menyenangkan..!
Kalo lagi ga males.. *Aduduh.. pergumulan nih.. X.x

Masa mau bagi2 berkat males sih?
Hemm.. sebenarnya udah kepengen punya blog nih dari duluuuu banget, pas masih jaman Friendster..wakakakaka.. lama amat ya? Jaman SMA tuh.. kira2 6 tahun yang lalu..
Awal2 excited banget buat nulis, apa aja diceritain, tapi lama2 jadi ga konsisten trus ga terurus deh, sampai akhirnya Friendster ga ada lagi, ilang deh semua tulisan selama itu.. Hikzz.. T.T

Until now..



Sekarang mau aktif nulis lagi n berusaha konsisten buat bagi2 berkat.. hehehe..
Doakan yaa.. supaya semangat buat nulis blog lagi ini ga hangat2 *sorry* tai ayam.. hahahaha..
Aku yakin banget, apa yang pernah, lagi, dan akan Tuhan kerjain di hidupku ini bukan cuma untuk disimpan sendiri, tapi supaya membangun orang lain..



Soo.. get ready friends..!!
Waitin' 4 your visit n comment next time.. ^^



Aaaa.. ngomong2 soal jangan malasss.. ini sudah H-3 menjelang deadline tugas2 DeKaVee.. Ga bole malaaassss.. >.<
Semangaaat..!! =P

Setalah deadline ni, bakalan tulis2 n coret2 banyaaaak deh.. hehehe..

18 September 2011

*GOD’s PlaN fOr SoUl MaTe* ^^v

Tiap orang berharap memberikan diri untuk seseorang, hubungan cinta satu dengan yang lain, untuk dicintai dan mencintai secara langsung maupun spesial...


Tetapi Allah berkata untuk anak-anakNya, “Tidak, sampai engkau dipuaskan, diteguhkan, dan penuh dengan cinta yang daripadaKu sendiri, dengan memberikan hidupmu sepenuhnya hanya kepadaKu.”

Aku mengasihi engkau anakKu dan sampai engkau menemukan bahwa hanya di dalam Aku sajalah kepuasan dapat ditemukan. Engkau tidak akan dapat menemukan orang yang sempurna bagi kehidupanmu yang Aku rencanakan bagimu!

Engkau tidak akan pernah dapat beserta dengan orang lain sampai engkau bersatu denganKu. Aku ingin engkau berhenti merencanakan, berhenti berharap, dan membiarkan Aku yang akan membawanya kepadamu!

Tetaplah matamu tertuju kepadaKu, haraplah pada hal-hal yang terbesar terjadi. Tetaplah alami dan kepuasanmu hanya ada padaKu. Tetaplah belajar dan mendengarkan akan segala hal yang Aku katakan kepadamu.........jangan bimbang, jangan ragu........dan jangan melihat orang lain yang sudah mendapatkan pasangan hidupnya ataupun yang telah Aku berikan. Jangan melihat seseorang engkau pikir engkau menginginkannya. Tetaplah melihat kepadaKu, atau engkau akan kehilangan hal-hal besar yang akan Aku perlihatkan kepadamu.

Pada saatnya nanti engkau akan siap, Aku akan mengejutkan engkau dengan cinta yang jauh lebih indah dari apa yang pernah engkau bayangkan sebelumnya.

Engkau lihat, sampai engkau siap dan sampai orang yang Aku persiapkan juga telah siap. Aku bekerja bahkan dalam saat ini untuk mempertemukan engkau berdua siap pada waktunya nanti..............
Sampai engkau berdua dipuaskan secara penuh hanya denganKu dalam kasih dan hidup yang telah Aku persiapkan untukmu. Ketahuilah, Aku mengasihi engkau selama-lamanya...............

AKULAH ALLAH YANG BERKUASA!!! Percayalah dan puaslah.............

“Allahku akan memenuhi segala keperluanku” (Filipi 4:19)
“JANGAN KAMU MEMBENGKITKAN DAN MENGERAKKAN CINTA SEBELUM DIINGININYA!!!”
(KDG 3:5)

I HoPe ThIs NotE wiLl Be BlEsSeD yOuR LiFe..PeAcE!! \(^O^)/

New way to share my story.. Blessed to bless..

Ehm2.. Test2..1,2,3.. Hahaha..
Ini ceritaku, apa ceritamu?
Semoga blog ini bisa memberkati banyak orang..
Mohon bimbingannya.. ^^
Daisypath Anniversary tickers